Pilihlah investai dengan
bijak,maka dia akan memberimu solusi
Penangkapan dari kasus
penipuan pada Kamis,22 September 2016 dengan kawalan polisi dari polres
Probolinggo dan Jatim,yang menghebohkan masyarakat setelah beberapa pengikutnya
yang menjadi korban merasa tertipu melaporkan pada pihak yang berwajib. Masalah sosial ini sangat fenomal dan menarik
perhatian banyak orang bagaimana kasus penipuan ini sering terjadi di
masyarakat,berbeda dengan kasus yang biasanya kasus ini terjadi dengan praktik
penipuan yang lebih tidak logis .Oleh karena itu kasus ini menimbulkan banyak
tanda tanya pada masyarakat,perlu adanya ulasan lebih lanjut kususnya bagi
orang awam agar dapat mengambil pelajaran dari kasus yang ada. Kasus penipuan
penggadaan uang yang menjerat ribuan korban pengikutnya dari warga biasa hingga
akademisi, politikus terkenal dan petugas keamanan negara seperti polisi. Hal
ini terjadi karena sebagian masyarakat masih bersikap irasional dan terperdaya
serta tergiur dengan kebudayaan “praktisnya menjadi milioner” dengan
iming-iming investasi dan dapat mengembalikan uang itu lebih dari jumlah semula
tanpa suatu bisnis ataupun kegiatan ekonomi yang memperoleh keuntungan.Dimas Kanjeng
membuat pengakuan palsu bahwa dia memiliki kesaktian mampu menggadakan uang.Statemen
ini sungguh tidak irasional dan logis
bahwa masyarakat akademis bahkan terpedaya dengan iming-iming tersebut hal ini
sangat mengejutkan dan menghebohkan dunia berita masyarakat .Akal sehat
seseorang mampu terkalahkan dengan emosi sesaat.Itulah yang dialami para korban
padepokan Dimas kanjeng. Banyak orang yang tergiur dengan investasi bodong
tanpa berpikir panjang karena dijanjikan keuntungan tanpa repot harus
bekerja.Mereka bahkan rela meminjam duit ke bank atau jual tanah, kemudian
uangnya dimasukkan ke investasi bodong tersbut. Seperti halnya kasus penipuan
lainya,korban Dimas Kanjeng mengaku awalnya uang yang diinvestasikan kembali
berlipat-lipat dari nominal awal ternyata hanya untuk beberapa bulan pertama
diberikan,namun setelahnya uangnya dibawa lari. Pada korbanya yang memberi
mahar itu kanjeng mengmbalikan uangnya dengan memberi sebuah kotak yang disebut 'ATM dapur' yang
berisi antara lain tulisan Arab yang diyakini mampu “mengawetkan uang” atau
dengan kata lain uang yang berada di dalamnya tidak akan habis sekalipun
uangnya terus menerus diambil.Namun kenyataanya uang yang dijanjikan itu tidak
kunjung terjadi.Kesaktian yang diyakini itu merupakan salah satu modus penipuanDimas
Kanjeng.Polisi menyatakan untuk menutupi kasusnya agar tidak terkuak Dimas
Kanjeng melakukan pembunuhan terhadap dua orang bekas anak buahnya, yaitu Abdul
Ghani dan Ismail Hidayah.Motiv dari pembunuhan ini diduga terjadi karena khawatir
anak buahnya akan membocorkan dugaan praktik penipuan penggandan uang yang
dijalankannya.
Dalam
melakukan aksinya menurut Kahumas Polda Jawa Timur,3 September lalu Taat
Pribadi atau yang lebih dikenal sebagai Kanjeng Dimas juga mengikutseratkan 3 nama
mantan anggota TNI dan seorang anggota TNI aktif .Seperti yang dilaporkan wartawan Radio
Elshinta di Probolinggo, Mustaghfirin untuk BBC Indonesia.
Kejadian ini
sangatlah disesali bagaimana aparat perwira
menengah TNI sebagai pelindung negara yang seharusnya memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat,menegakan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman,
dan pelayanan kepada masyarakat,malah terlibat dalam kasus yang justru menutupi
dan melindungi pelaku kejahatan hanya karena dibutakan oleh sejumlah materi
mereka melupakan sumpah tugasnya dan akibat tindakan kejinya ia dikenakan
sanksi terancam dicopot dari jabatannya.
Dengan temuan bukti-bukti
yang ada polisi mengatakan bahwa pemimpin padepokan tersebut mnjadi dalang dalam
otak pembunuhan 2 mantan pengikutnya tersebut dengan memberi uang senilai 320
juta kepada para tersangka untuk menjadi eksekutor.
Namun anehnya beberapa pengikutnya
tetap setia dan menyangkal keputusan polisi bahwa pemimpinnya tidak melanggar
hukum salah satunya ialah,Marwah Daud ia sangat meyakini apa yang dilihatnya
dari saat Dimas Kanjeng melancarkan aksinya tidak ada satupun kecurigaan.Pengikut setia taat pribadi ini bahkan,
begitu terlalu percayanya terhadap Dimas Kanjeng, perempuan berhijab ini berani
menantang agar Taat Pribadi diizinkan untuk melakukan atraksinya menarik uang
gaib di hadapan Presiden Joko Widodo apabila diperkenankan kata perempuan
lulusan American University tersebut pada Selasa, 27 September 2016 yang merupakan termasuk
politikus partai Gerindra dan anggota Dewan pakar Ikatan Cendikiawan
Muslim Indonesia, ICMI tetap meyakini kemampuan pemimpinya bahkan ia merupakan
ketua yayasan padepokan Dimas Kanjeng .Banyak yang tidak menyangka bagaimana
sosok cerdas berspiritual itu mampu terpedaya dengan Dimas kanjeng.
Dimas
Kanjeng berupaya meyakinkan Marwah bahwa Taat Pribadi bisa mengutus jin untuk
mengirim uang tunai kepada Marwah Daud. Ternyata siasat yang dijalankan benar
berhasil,saat Marwah membuka pintu rumahnya, kata Junaedi, sudah ada dua koper
uang tunai pecahan seratus ribu rupiah.
Namun
menurut pernyataan M.Junaedi sebenarnya
itu bukan jin yang membawa. Melainkan almarhum Ismail (korban pembunuhan) yang
mengantar ke sana. Baru setelah uang sampai, dan Ismail pergi, hingga Taat akhinrnya
menelepon Marwah untuk mengecekdan memastikan keberadaan uang tersebut.
Aksi itu,
katanya, berhasil membuat Marwah yang merupakan politikus dan cendekiawan
muslim terkesima dengan kelebihan Dimas Kanjeng, hingga menyebutnya memiliki
karomah.Junaedi mengaku dia juga merasa sangat dibodohi jadi pengikut Dimas Kanjeng hanya karena terpedaya
oleh hipnotis yang disertakan dalam kaset VCD rekaman Dimas Kanjeng saat
menaruh uang.
Kepala
Bidang Humas Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Raden Argo Yuwono,Selasa
18 Oktober 2016 mengatakan saat itu foto
tersebut ditunjukkan oleh Suparman yang merupakan seorang sultan yang diangkat
oleh Taat,dan Bu marwah dengan mudahnya langsung tertarik dengan hanya melihat
foto itu.
Tidak hanya
itu, tokoh intelektual Muslim itu juga langsung menyerahkan sejumlah uang
sebagai mahar kepada Taat. Sayang, Argo masih belum mengetahui berapa jumlah
mahar yang diserahkan Marwah tersebut karena marwah mengaku tidak
ingat,mengingat kejadian tersebut telah lama terjadi.Marwah Daud sangat
meyakini kemampuan Dimas Kanjeng merupakan anugerah dari tuhan.
Sebelumnya, Marwah
diperiksa oleh Polda Jatim, Senin, 17 Oktober 2016. Marwah Daud diketahui
berguru kepada Taat Pribadi alias Dimas Kanjeng, pengasuh Padepokan Dimas
Kanjeng.Taat Pribadi, yang berusia 46 tahun, pembina Yayasan Padepokan Dimas
Kanjeng di Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, telah dijadikan
tersangka oleh polisi dalam kasus pembunuhan 2 pengikutnya,Ismail Hidayat,Abdul
Gani dan penipuan.
Mengapa
Masyarakat sangat mudah tergiur dengan tipu dayanya?
Harapan dengan adanya penyelidikan tindak lanjut ini
masyarakat dapat berhati-hati kedepannya bahwa di jaman era modern ajaran
seperti itu sudah sangat langka dan menjurus ke arah sesat dan keluar dari
ajaran Agama yang dipercayai masyarakat saat ini (musyrik).Tak heran
jika semua bersangkutan dengan uang apapun bisa dilakukan hanya untuk
mendapatkan uang.Apalagi di jaman persaingan kerja semakin ketat yang
melahirkan banyak pengangguran.Masyarakat yang memliki nafsu ingin cepat kaya
atau terus menerus kaya namun malas usaha sendiri hal ini menjadi peluang
tindak kejahatan penipuan uang ini untuk menjerat mangsanya karena investasi
dianggap sebagai alternatif untuk mengubah hidup. Keahlian Dimas Kanjeng untuk
mencari korban bukan hanya Masyarakat awam namun dengan sasaran utama orang
penting yang intelektual sehingga mampu memberi kontribusi besar dalam politik
kotornya,seperti Marwah Daud.Menurut Sosiolog dan staf pengajar Fakultas ilmu
sosial politik, Universitas Airlangga, Surabaya, Hotman Siahaan menduga
kapasitas intelektual Marwah menjadi hilang karena politikus Partai Gerindra
ini terpikat 'pendekatan' yang ditawarkan Taat.Sekalipun sebenarnya apa yang
dilakukan Dimas Kanjeng sangat tidaklah masuk akal,namun dengan Tingkat masyarakat kita yang masih sangat labil,dengan
iming-iming uang berlipat lalu dibumbui agama.Semua hal asal berbau agama itu pasti akan lebih mudah masuk dihati
masyarakat, misalnya investasi bodong seperti Dimas kanjeng ini yang mengaku
memiliki kelebihan supranatural.Sangat perihatin jika melihat banyak kasus
terjadi mengenai investadi bodong.Melakukan investasi bukan hal yang salah
namun untuk mengikutinya haruslah dengan wawasan dan disertai ketelitian agar tidak
mudah tertipu.Sayarat dari investasi adalah semua harus ada prosedur,terdapat
izin usaha struktur lembaga yang jelas, Skema bisnis investasi
haruslah jelas, berpotensi menghasilkan uang.Carilah investasi yang berpotensi mampu menghasilkan
uang dan mengembalikan modal dalam waktu yang wajar. Sebaliknya, investasi yang
menjanjikan penghasilan dalam waktu singkat sebaiknya diwaspadai.
Mungkin itu beberapa
ciri umum yang biasa kita lihat di masyarakat agar lebih berhati-hati dalam
menjalankan investasi, sebenarnya kunci utama supaya kita tidak menjadi korban
penipuan investasi bodong adalah “Jangan mudah tergiur menjadi kaya dengan
cepat, jangan mudah tergiur bagi hasil yang besar, cobalah dipikir ulang
secara logika apakah realistis atau tidak” Semua pasti memerlukan
usaha untuk menjadi kaya, Semua butuh proses tidak ada yang instan di dunia ini,semuanya
harus dilalui dengan kerja keras untuk berhasil,karena proses tidak akan
menghianati hasil. Mulailah menghilangkan rasa malas melakukan usaha sendiri.
Setiap usaha membutuhkan kerja keras, sabar, tahan banting dan ulet. Menitipkan
uang atau harta kita untuk dijalankan orang lain akan berpeluang terjadinya
tindakan penipuan. Lakukan sendiri, jika untung ya kita untung dengan hasil
sendiri, rasanya lebih nikmat. Dan jika memang harus rugi ya rugi karena kita
sendiri bukan disebabkan oleh investasi bodong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar